Belajar bersinergi dengan teknologi

Sebagai keluarga yang bertumbuh di era digital ini, tentunya kita tak bisa lepas dari yang namanya teknologi. Nah yang di bahas di materi ke dua belas kuliah bunda sayang kali ini bagaimana kita sebagai ibu tentunya bisa bersinergi dengan teknologi untuk menunjang aktivitas hariannya sebagai perempuan, ibu, dan istri yang pada akhirnya dapat mengantarkan sang ibu menjadi wanita yang mandiri, percaya diri menghadapi segala tantangan yang dihadapi.

Cerdas dalam memanfaatkan teknologi

Dalam tantangan hari pertama ini, aplikasi yang ingin saya bagikan adalah aplikasi yang pernah saya gunakan untuk menunjukkan ke anak, ada banyak jalan menuju ke Roma.

Bagaimana ceritanya???

Berikut kisahnya,

Berawal dari kegiatan anak-anak suka sekali mewarnai. Biasanya saya akan mengambil beberapa gambar sesuai permintaan anak-anak dari google untuk dicetak lalu diwarna.

Untuk gambar-gambar ini saya mengambilnya secara acak (tidak terpaku pada satu dua Web saja, karena ini yang saya cetak sesuai dengan permintaan anak).

Gambar di bawah merupakan contoh hasil mewarnai anak-anak. Sengaja saya gabungkan untuk hasil hanif (7tahun) dan dzakii (4tahun).

Saya gabungkan bukan bermaksud untuk membandingkan dan menganggap yang satu lebih hebat dari yang lain, meskipun yang terlihat hasil mewarnai dzakii lebih rapi dibandingkan hanif. Tapi sekali lagi ini bukan fokus yang ingin saya sampaikan disini. 9Karena bagi saya tidak ada salahnya orang tidak bisa mewarnai dengan rapi, karena insya alloh dia memiliki kelebihan disisi yang lain.
Yang ingin saya bagikan disini adalah bagaimana saya menyampaikan pada hanif tentang sudut pandang saya, bahwa tidak rapi dalam mewarnai itu “it's okey, ga masalah“, karena sebenarnya hal ini bisa disiasati misal:
  1. dengan memperbaiki teknik mengarsirnya
  2. ketika selesai mewarna objeknya kita warna juga background gambar
Tapi.... Menyampaikan hal seperti ini akan menghilangkan mood hanif untuk mewarna. Maka saya biarkan saja dia dengan caranya. 

Tapi terkadang saya juga kasian kalau ada yang membandingkan hasil hanif dengan yang lainnya. Hingga suatu ketika saya melihat hanif mewarnai dengan cepat, seperti marah, seperti hanya mencoret-coret kertas saja, saya pun bertanya padanya, 

"apakah hanif marah?"
Tidak jawabnya
"atau hanif tidak suka mewarna?"
"suka" jawabnya

Dari sini kemudian saya berfikir untuk mengenalkan pada hanif bahwa mewarnai tidak harus dikertas, tidak melulu pakai pensil atau kuas. Mewarnai bisa dilakukan di PC atau gadget (media yang dia suka). Banyak aplikasi untuk mewarnai di PC maupun di gadget. Salah satu aplikasi yang saya gunakan untuk mengenalkan kegiatan mewarnai di gadget adalah incolor, yang aplikasinya dapat diundur disini,
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.inapp.incolor


Mudah penggunannya, tinggal sentuh beberapa mode pewarnaan yang tersedia (mengecat, mewarna degradasi, menggunakan spidol, cat air).  anak-anak suka aplikasi ini. Tapi tetap penggunaan gadget tak boleh lama². Beberapa gambar di atas adalah hasil yang dibuat anak-anak. 


Dan alhamdulillah, setelah saya mengenalkan aplikasi ini ke hanif, ternyata hanif masih lebih suka mewarnai gambar di kertas dengan gayanya. Mungkin karena dengan gayanya yang terlihat asal dan acak ini,  hanif bisa menuangkan imajinasinya tentang gambar yang tengah dia buat. 

Oke son, well done. 
Bunda tetap menyukai apapun karya mu. 
Love you... 



Comments