Back to Islam

Alhamdulillah hari ini kelompok 10 menutup pemaparan materi X dengan cantik dan lengkap sekali.

Di akhir materi senada dengan yang saya sampaikan kepada suami kemarin. Solusi untuk menumbuhkan fitrah seksualitas pada anak adalah dengan mengenalkan anak² ajaran islam secara utuh.

Tapi... resume dari kelompok pasangkan ini lebih runtuut, maka sayang kalau tidak disimpan baik² ini materinya πŸ˜‡πŸ˜‡πŸ˜‡πŸ˜‡


Di awal presentasi kelompok X ini mengunggah video berikut,



 Mbak alfiyanti mengawali materi ini dengan mengingatkan kita, tujuan penciptaan manusia:
1. Menghamba kepada Allah (ibadah).
2. Khalifah
3. Umaroh
4.  imamah

Pada Point 2-4 tugas manusia adalah mengelola dan memimpin apa2 yg ada di bumi  dengan segala isinya.
Untuk melaksanakan tugasnya, maka sang pencipta membekali manusia dengan fitrah.

  • fitrah dalam pendapat beberapa ulama adalah sesuatu yang ada sejak lahir.
  • Syekh An Nabhani pun berpendapat bahwa manusia dibekali 3 potensi/fitrah, yaitu,  Akal yang membedakannya dari hewan, Kebutuhan jasmani,  Naluri(naluri mempertahankan diri dan naluri verkasih sayang).
  • Ustadz Hary Santosa dalam bukunya pun membagi fitrah menjadi beberapa bagian. Diantaranya fitrah seksualitas dan cinta.

Fitrah seksualitas
adalah tentang bagaimana seseorang berpikir, merasa, dan bertindak sesuai karakternya.

Urgensi Fitrah Seksualitas

  • πŸ‘£Melestarikan Keturunan.
  • pemahaman yang benar ttg fitrah seksualitas akan mengantarkan manusia, baik laki-laki ataupun perempuan pada maksud penciptaan, salah satunya adalah diciptakan sebagai pasangan hidup guna meraih ketenangan hati dan rasa kasih sayang(ArRum 21), yang akan melahirkan generasi penerus peradaban.
  • Tentunya kita tidak akan menemukan generasi penerus jika pasangan tersebut terdiri LsL(lelaki suka lelaki) atau perempuan dg perempuan seperti saat ini.

  • πŸ‘£ Mempersiapkan anak menerima beban taklif dari pencipta.
  • Saat anak sudah bisa diajak berpikir dan mengalami masa baligh, maka dosa sudah ditanggung oleh mereka sendiri. Bagaimana hak kewajiban sebagai lelaki saat balig, calon suami yang memimpin istri, bapak memimpin keluarga , kakak yg akan menjadi wali bagi adiknya.
  • Sementara perempuan juga memiliki tugas sama, sbg anak, wanita, istri, ibu di ranah domestik. Semua tugas tsb akan dimintai tanggung jawab oleh pencipta. Maka perlu untuk menyiapkan mereka agar *mandiri dan siap memimpin dan dipimpin*._

  • πŸ‘£ Mampu mengenali alat vital dan merawatnya.*
  • πŸ‘£Memilih dg siapa berteman
  • πŸ‘£ Dll.

✨ Tantangan✨

  1. Akar masalah saat ini adalah adanya pola pikir yang salah pada manusia dalam memandang kehidupan. Yaitu  pemisahan agama dari kehidupan sedari hari atau yang dikenal dengan istilah sekulerisme. Hal ini mengakibatkan cacatnya fungsi dari institusi yg terkecil (keluarga) hingga institusi tertinggi (negara). 
  2. Tantangan keluarga

  • Belum mempersiapkan anak untuk menerima beban taklif dr pencipta ➡️Akhirnya muncul remaja galau, remaja Bully, dan remaja tawuran yang hidup dalam kegalauan zaman dan pencarian jati diri yg mendalam
  • Prinsip Laissez faire➡️orangtua membebaskan pengengasuhan anak, semangat orang tua sibuk shoping, bermain gadget
  • kurangnya peran serta ayah dan figur orangtuanya sebagai ayah dan bunda➡️Hal ini mengakibatkan anak2 tidak siap menjalankan tugas, hak dan kewajiban. Salah satu fakta menunjukkan bahwa pelaku MBA dibawah umur (SD/SMP) saat membina rumah tangga tidak tahu bagaimana bersikap sebagai suami ataupun istri. Alhasil, terjadilah perceraian dan KDRT.
  • Tertukarnya peran ayah ibu. ➡️ibu yg  mencari nafkah, sementara bapak mengurus anak di rumah. Kita bisa melihat di pabrik rokok, bahwa buruh perempuan lebih banyak yang bekerja.Selain dikarenakan kebutuhan ekonomi, salah satu sifat wanita adalah ulet, sabar, telaten dan nerimo ing pandum menyebabkan beberapa perusahaan merekrut lebih banyak wanita daripada laki-laki.
  • Orang tua gila kerja, malas punya ANAK ➡️Jepang menjadi salah satu negara yang terperangkap dalam krisis populasi, hingga pemerintahnya panik dan membuat alternatif robot anak untuk menstimulus naluri kasih sayang dan orangtuanya._
 3. Tantangan Lingkungan*

  • πŸ…°️Kesetaraan Gender➡️Adanya isu kesetaraan gender dimana tuntutan perempuan memiliki hak dan kewajiban yang sama dengan laki².
Secara insani, perempuan dan laki-laki memiliki hak dan kewajiban yang sama sebagai warga negara dan kontribusi dalam pembangunan. Tapi ada kapasitas tertentu dimana wanita dan laki-laki tidak bisa duduk sederajat. 
Contoh':
  •  Cuti hamil dan melahirkan bagi wanita berbeda dg cuti laki². 
  •  Banyaknya wanita yang duduk di kursi pemerintahan. Sementara secara aturan Islam, *wanita tidak boleh menduduki jabatan pemerintahan yg memutuskan hukum dan kebijakan*. 
Namun, jika mereka bekerja sebagai anggota Pemda, kantor kenegaraan diperbolehkan. Abu Bakrah, beliau menuturkan: "ketika sampai berita kepada Rasulullah SAW bahwa penduduk Persia telah mengangkat Ratu Kista sebagi ratu mereka, beliau bersabda: tidak akan pernah beruntung suatu kaum yang menyerahkan urusan kapada seorang wanita"_( Al Bukhari). Hal ini khusus hanya pada kasus pemerintahan.
  • πŸ…±️LGBTPedofil➡️Munculnya kampanye elgibiti di berbagai kalangan, dari aktris, filmnya, ice cream, hingga spanduk, yang didukung oleh media sosial, elektronik, dan cetak.
4. Tantangan birokrasi

  • Terjadi ambiguitas dan pemaknaan yg berubah pada istilah tertentu, pornoaksi, pornografi, penyimpangan seksual.
istilah2 tersebut belum πŸ–‹memiliki kaidah tetap, batasan dikatakan pornoaksi, pornografi, ataupun penyimpangan seksual. 
Coba kita lirik saudara kita di Papua yg tidak memakai baju secara lengkap, buah dada, perut, dan paha yang tampak. Apakah pemandangan tsb termasuk pornografi? 
Sementara bagaimana dg para model yg menampakan anggota tubuhnya yg aduhai....πŸ’ƒπŸ’ƒπŸ’ƒπŸ’ƒ.
Apakah pemandangan tersebut termasuk pornografi?
Sebagian menyebutnya seni dan kebebasan. Namun sebagian lain menyebut pornografi karena mampu menarik para syahwat. Tidak jarang kejahatan bermula dari pandangan.
Ken Arok pun tertarik pada Ken Dedes karena tidak sengaja melihat salah satu anggota tubuhnya dikaki. Konon katanya begitu....πŸ˜‡πŸ˜‡πŸ˜…πŸ˜…πŸ˜…πŸ˜…

  • Upaya preventif dan Kuratif belum memberikan efek jera➡️upaya preventif merawat fitrah seksualitas warga negara melalui pembinaan, semisal pembinaan sebelum pernikahan di KUA.
Sementara upaya belum memberikan efek jera bagi pelaku

Solusi

FITRAH 🌱🌱& GOOd System' (Al Qur'an), dapat mewujudkan 3 pilar
🌱 Ketaqwaan individu
🌱 Masyarakat yang bertaqwa
🌱 Negara yg bertaqwa.

🌱Langkah teknis 🌱*

1. KELUARGA

  • Menyiapkan masa Akil balig anak.
  • home based education.
  •  Orangtua boleh bekerja namun tidak meninggalkan kewajiban pendidikan anak dan memastikan siapa2 yg berinteraksi dg mereka.
Apa saja yang perlu disiapkan dan dipelajarinya
MENGARAHKAN KECENDERUNGAN SEKSUAL ANAK (Disarikan dari buku Prophetic parenting, penulis : Dr. Muhammad Nur Abdul Hafizh Suwaid)

Agama Islam berusaha membangun manusia dg pembangunan yang seimbang dan proporsional, sesuai dg ciptaan dan fitrah yg diciptakan Allah.
Agar kecenderungan seksual dalam diri anak bisa terjaga dengan baik maka Islam menjaganya dg memberikan perintah dan larangan.

  1. Melatih anak meminta ijin ketika masuk rumah atau kamar orang tua. ➡️ Alqur’an menentukan 3 waktu yg anak kecil harus meminta izin utk masuk ke dalam kamar orang tuanya waktu : sebelum sholat shubuh, waktu tidur siang, dan setelah sholat isya’. Dimana pada ketiga waktu tsb ada kemungkinan aurat kedua orang tua tersingkap
  2. Membiasakan anak menundukkan pandangan dan menutup aurat ➡️Apa yg dilihat oleh kedua mata anak akan tertanam di ingatannya dengan kecepatan yg cukup signifikan, oleh karena itu anak perlu dibiasakan utk menundukkan pandangan dari aurat dimanapun berada. Supaya naluri seksualnya tidak matang sebelum waktunya. Sedangkan tentang menutup aurat, seorang anak dibiasakan bersamaan dg pertama kali diperintahkan utk mengerjakan sholat, yaitu pakaiannya harus menutup seluruh auratnya.
  3. Memisahkan tempat tidur anak ➡️ pemisahan dilakukan pada saat anak mencapai usia 10 tahun,yaitu ketika naluri seksual anak mulai tumbuh. 
  4. Melatih anak tidur dalam posisi miring ke kanan ➡️Selain karena merupakan sunnah Rasulullah, juga mengantisipasi agar anak tidak tidur dg posisi tengkurap. Posisi tengkurap menyebabkan terjadinya pergesekan pada organ reproduksinya, sehingga dapat membangunkan syahwatnya
  5. Menjauhkan anak-anak dari ikhtilath (campur baur) bersama lawan jenis ➡️pergaulan bebas pada anak-anak jika dibiarkan dapat mencapai tahap yang mengkhawatirkan. Dalam usia yang masih belia, mereka bisa memiliki kecenderungan seksual yang tinggi. 
  6. Mengajarkan kewajiban mandi janabah ketika anak mendekati baligh ➡️Ketika kedua orang tua sudah memperkirakan dekatnya waktu usia baligh sang anak, pada saat itulah mereka berdua wajib mengajarkan kewajiban menggugurkan hadats besar (mandi junub) kpd anak-anak berikut sunnah-sunnahnya. Seorang bapak kpd putranya dan seorang ibu kpd putrinya perlu menjelaskan tentang fiqih islam dlm hal materi yg keluar dari tubuh manusia serta yg harus dilakukan oleh seseorang dlm menghadapinya. 
  7. Menjelaskan perbedaan jenis kelamin dan bahaya zina ketika anak mendekati baligh. ➡️Penjelasan tentang hal ini disesuaikan dengan kondisi si anak. Jika sudah memungkinkan untuk dijelaskan terkait hukum terkait zina, maka anak bisa diberitau ayat Alqur’an dan hadits yg berkaitan dg hal itu. 
  8. Menganjurkan pernikahan dini pada anak➡️Terkait usia menikah, hal ini relatif, berbeda pada setiap orang. Salah satunya terkait dengan “kemampuan biologis” seseorang.

2. LINGKUNGAN

  • Menyamakan presepsi dalam menjalankan parenting untuk merawat fitrah seksualitas dan fitrah lainnya berdasarkan alQuran bersama komunitas, tetangga, teman sejawat, keluarga besar.A
  • ktif menyuarakan di media sosial dan cetak
3. PEMERINTAH DAN NEGARA 

  • Bersama elemen masyarakat dan keluarga menerapkan GOOd System' berdasarkan Al Qur'an (ISLAM)
  • Menerapkan Upaya Prefentif dalam mencegah hal2 yg tidak diinginkan. Melalui pembinaan, edukasi, dan regulasi.
  • Menerapkan upaya kuratif  dg memberikan sanksi tegas dan efek jera bagi penyimpangan seksual, pelaku kemaksiatan, kumpul kebo, Orangtua yg melalaikan anak, dsb. Semisal hukuman mati bagi pelaku LGBT, yang disesuaikan dg ijtihad mereka.

Comments