Menumbuhkan fitrah seksualitas pada anak

Masya Alloh serunya pembahasan materi 11 kelas bunda sayang kali ini. Di materi ini kita dikejutkan dengan sesuatu yang baru.
Jika 2 sesi sebelumnya kita diberi surprise dengan penyampaian materi dengan gaya tic tac dari para bunda fasil yang mampu membangkitkan semangat belajar peserta.  di materi ini kita dapat  surprise belajar dengan cara yang berbeda lagi. 

Learning by teaching

Dengan metode ini, keseruan pertama yang didapat adalah mengumpulkan anggota tim. Jika biasanya kita bekerja individu, di materi ini kita dituntut untuk bisa bekerja sama dalam tim.

Alih-alih bekerja sama, bisa mengumpulkan anggota tim pun rasanya sudah wow rasanya...

Alhamdulillah ada hikmah dibalik semuanya, kita jadi tahu bagaimana kabar rekan sekelas maya kita.

Well..

Hari ini tugas kelompok pertama yang action menyampaikan materi, 'pentingnya membangkitkan fitrah seksualitas pada anak'

Berbagai informasi penyimpangan perilaku yang marak akhir² ini, tentunya membuat kita para orang tua menjadi resah, khawatir akan nasib anak² kita.

Pemaparan yang disampaikan kelompok 1 ini runtut sekali. Dari menjelaskan kenapa fitrah seksualitas ini perlu dibangkitkan, hingga solusi solusi ciamik untuk menghadapi tantangan yang kita hadapi di jaman now ini (infografis nya membuat mata saya berbinar). 

Fitrah seksual perlu dibangkitkan agar pencapaian masa aqil (dewasa mental, pengaruh pendidikan, berkembangnya akal, fungsi tanggungjawab) dan baligh (dewasa fisik, pengaruh nutrisi, berkembangnya nafsu, fungsi reproduksi, memiliki insting hidup dan mati) tiba secara bersamaan.

Membangkitkan fitrah seksualitas? 

Kenapa dibangkitkan? Bukankah ini sudah merupakan faktor bawaan? 

Penjelasan dari mbak Chitra,
fitrah itu bagaikan benih tanaman. Benih memiliki potensi *bawaan* yang memungkinkannya tumbuh dengan sendirinya, tapi hanya sampai titik tertentu.
Ia membutuhkan tanah yang subur, posisi yang disinari matahari, suhu udara yang sesuai untuk dapat tumbuh maksimal, juga air yang cukup.
Diperlukan seorang tukang kebun yang dapat menyediakan hal-hal tersebut bagi si benih agar dapat bersemi indah.
Jadi, peran si tukang kebun tidak cukup hanya merawat potensi bawaan si benih, namun juga menyiapkan lingkungan, sumber daya, dll yang memungkinkannya tumbuh maksimal
Benih adalah anak-anak kita, dan tukang kebun adalah kita, orang tuanya

Tantangan dan solusi dalam membangkitkan fitrah seksualitas pada anak yang disampaikan mbak nadia cs ini, dapat disimak dalam infografis berikut, 

Keren infografis nya
Jadi tidak sabar menunggu esok, untuk menanti kejutan dari kelompok ke dua ๐Ÿ˜‰

Comments