mari berkisah#12

hari ke dua belas

kisah yang saya sampaikan hari ini adalah tentang uwais al qarni - manusia yang tidak dikenal dibumi tapi dikenal di langit

dia seorang fakir yang memiliki penyakit kulit dan memiliki ibu yang sudah tua yang sedang sakit yang ingin pergi haji. dia bingung bagaimana bisa membawa ibunya dari Yaman ke Makkah tanpa kendaraan. akhirnya setiap hari dia berlatih menggendong anak lembu naik turun bukit, agar bisa kuat menggendong ibunya sampai ke Makkah.

sampai pada musim haji tiba, akhirnya diapun menggendong ibunya sampai ke tanah suci, dan beribadah haji disana. semua malaikat mendoakannya, dan malaikatpun mengabarkan berita ini kepada Rasululloh.


مِنْ مُرَادٍ ثُمَّ مِنْ قَرَنٍ كَانَ بِهِ بَرَصٌ فَبَرَأَ مِنْهُ إِلاَّ مَوْضِعَ دِرْهَمٍ لَهُ وَالِدَةٌ هُوَ بِهَا بَرٌّ لَوْ أَقْسَمَ عَلَى اللَّهِ لأَبَرَّهُ فَإِنِ اسْتَطَعْتَ أَنْ يَسْتَغْفِرَ لَكَ فَافْعَلْ ». فَاسْتَغْفِرْ لِى. فَاسْتَغْفَرَ لَهُ. فَقَالَ لَهُ عُمَرُ أَيْنَ تُرِيدُ قَالَ الْكُوفَةَ. قَالَ أَلاَ أَكْتُبُ لَكَ إِلَى عَامِلِهَا قَالَ أَكُونُ فِى غَبْرَاءِ النَّاسِ أَحَبُّ إِلَىَّ
Umar berkata, “Aku sendiri pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Nanti akan datang seseorang bernama Uwais bin ‘Amir bersama serombongan pasukan dari Yaman. Ia berasal dari Murad kemudian dari Qarn. Ia memiliki penyakit kulit kemudian sembuh darinya kecuali bagian satu dirham. Ia punya seorang ibu dan sangat berbakti padanya. Seandainya ia mau bersumpah pada Allah, maka akan diperkenankan yang ia pinta. Jika engkau mampu agar ia meminta pada Allah supaya engkau diampuni, mintalah padanya.”
Umar pun berkata, “Mintalah pada Allah untuk mengampuniku.” Kemudian Uwais mendoakan Umar dengan meminta ampunan pada Allah.

Umar pun bertanya pada Uwais, “Engkau hendak ke mana?” 
Uwais menjawab, “Ke Kufah”.
Umar pun mengatakan pada Uwais, “Bagaimana jika aku menulis surat kepada penanggung jawab di negeri Kufah supaya membantumu?”

Uwais menjawab, “Aku lebih suka menjadi orang yang lemah (miskin).”


saya menyampaikan kisah ini, karena tadi pagi sewaktu hanif terlambat untuk sholat subuh berjamaah di masjid, dia malu untuk sholat di masjid karena ada satu jamaah yang belum pulang. saya menganjurkan dia untuk tidak malu berbuat baik, hanya karena malu dilihat orang, seharusnya kita lebih malu kepada Alloh karena belum melaksanakan kewajiban.

kisah Uwais ini pun mengajarkan pada kita, akan keutamaan hidup terasing dari orang-orang (Keadaan Uwais tidak senang menjadi orangyang tenar/terkenal, namun dikenal malaikat). tidak hanya menilai dari apa yang nampak dari seseorang, sehingga mudah merendahkan orang lain. Sedangkan penilaian Allah adalah dari keadaan iman dan takwa dalam hati


Sumber : https://rumaysho.com/10538-kisah-uwais-al-qarni-dan-baktinya-pada-orang-tua.html

Comments