Menyiapkan anak aqil baligh bersamaan

Setelah kemarin teman-teman mereview kegiatan belajar kita di materi pentingnya Menumbuhkan fitrah seksualitas pada anak yang sudah kita diskusikan di 6 hari ini, maka di  hari ke 8 ini, kelompok 8 yang dipandu mbak nisfa membahas tentang topik, bagaimana membangkitkan fitrah seksualitas anak hingga Aqil Baligh akan datang secara bersamaan...

Kelompok 8 ini mengupayakan tentang bagaimana kondisi beberapa tahun terakhir ini, dimana mata dan telinga kita begitu miris menyaksikan kasus2 anak remaja atau bahkan sejak SD pun sdh sangat berani merambah aktivitas layaknya suami istri tapi enggan bertanggungjawab dg perbuatan nya.  Dan apa dampak negatif yg terjadi, ketika Baligh dtg tanpa dibarengi dg Aqil dimana manusia dapat memilih mana baik,buruk boleh atau tdk boleh.

Di sisi lain beberapa pasangan yang memutuskan untuk berumah tangga pun tak siap dg segala ujian kesulitan yg dialami dlm membina rumah tangga. Sekilas bisa dilihat data kasar hasil survei meski sdh beberapa tahun lalu (data yg kami dapatkan). Setidaknya kasus2 seperti juga masih menjadi primadona di pemberitaan.

Pentingnya menyiapkan masa aqil baligh

1. Anak yang akan memasuki masa aqil baligh penting untuk memahami tanda-tanda ketika memasuki fase tersebut.

Sehingga mereka siap memasuki usia taklif (siap menerima beban syariat).

Jika seseorang telah sampai pada usia baligh, maka dia telah bertanggung jawab sendiri di hadapan Allah atas berbagai perintah dan larangan dalam Islam,

2. Bagi seorang anak yang sudah memasuki masa aqil baligh dikenalkan tanggung jawab sebagai seorang mukmin seperti shalat, puasa, bersuci dari hadast besar dan kecil, dll.

Konsep Islam menambahkan selain kewajiban syariat tersebut, juga kewajiban dunia. Seorang anak laki-laki sejak hari tersebut bertanggungjawab di rumah dan masyarakatnya.

3. Karena ia telah sampai pada usia sama seperti laki-laki. Sehingga mereka akan bertindak dengan cara yang sama dan mendapatkan tugas yang juga sama. Seorang anak perempuan bertanggung jawab di rumah (tempat utamanya), karena telah mencapai usia wanita dewasa.
Ia telah memasuki dunia wanita dewasa, sehingga ia menjadi salah satu dari mereka dan mendapatkan tugas yang sama dengan mereka.” (Muhammad Quthub: Manhaj At Tarbiyah Al Islamiyah).

4. Tanamkan kepada anak-anak bahwa setelah ia memasuki baligh maka semua amal
perbuatan akan tercatat dan dimintai pertanggung jawaban, bahwa dengan ini ia telah menjadi dewasa.

Rambu – rambu bagi orang tua ketika anak memasuki masa aqil baligh

1. Minta ijin ketika masuk kamar orang tua, khususnya di tiga waktu. An Nur: 59

2. Mengajarkan untuk menjaga aurat sejak dini, begitu juga untuk menundukkan pandangan. An Nur: 30-31

3. Memisahkan tempat tidur. “suruhlah anak-anakmu mengerjakan sholat pada usia 7 thn, dan pukullah pada usia 10 thn jika mereka meniggalkannya, dan pisahkan tempat tidur mereka”.

4. Mengajarkan tata cara mandi besar berikut sunnah-sunnahnya.

5. Menanamkan rasa malu sejak dini.

6. Berhati-hati dalam berinteraksi dengan lawan jenis.

7. Mengajarkan keharaman zina dan terangkan bahaya juga dosanya.


Minimnya pengetahuan orang tua ttg seksualitas yg menyebabkan kebingungan ketika sudah terjadi penyimpangan . hal yang sering terjadi akibat hal ini adalah anak mengalami cinderella complex & pitterpan syndrome. Kedua hal ini sana bedanya cuman cinderella complex untuk perempuan & pitterpan syndrome untuk laki2

Banyak yang seru dari pertanyaan² yang disampaikan para bunda disini, namun menurut saya yang seru dari diskusi malam ini adalah ternyata banyak dari kita yang belum paham parameter aqil.

Ada yang mengkorelasikan aqil dengan kata akal, yang artinya anak sudah bisa membedakan yang baik dan yang buruk,  atau biasanya disebut dengan usia mummayiz.

Namun, penjelasan mbak lulu berdasarkan informasi yang beliau dapat saat workshop FBEnya ustad harry,
 aqil itu ketika anak sudah bisa menerima beban syar'i bund, seperti kel.8 tadi juga menjelaskan dimulai sejak umur 15tahun. Menurut ustad harry, tidak ada kata remaja dalam islam, adanya pemuda/pemudi. Jadi ketika anak sudah umur 15tahun, ortu sudah tidak berhak menafkahi, jika masih dinafkahi itu namanya sedekah, jika anak masih tinggal dirumah, ortu bisa saja menganggap itu sebagai nge-kos, dan bisa dimintai bayaran. Jdi ketika usia aqil baligh itu, bukan hanya kematangan secara biologis saja melainkan pada dirinya sudah bisa dianggap sebagai lelaki/wanita dewasa

Tambahan dari mbak santi,
Beberapa poin yg membedakan sekedar bisa membedakan baik buruk - - mumayyiz, Vs akil yg sudah paham semua  hukum. Artinya saat akil: sudah selesai penyemaian fitrah+pengajaran adab. Kl mumayyiz kan baru awal dimulai pengajaran adab.

Beberapa link yang beliau unggah sebagai referensi pendapat ini,
Video dari fb ust. Harry Santosa
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=10208465540186167&id=1536815060  dan catatan teh kiki barkiah:
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=10208601946280819&id=1674365030 ‪

Ringkasan yang mengenakan dari mbak solichati terkait link dari tulisan teh kiki baiklah di atas,
mendidik anak2 dimulai dr tujuan akhir kita. Jd bikin kurikulum anak2 dg target usia paling akhir anak kita sdh harus seperti apa... Mundur ke belakang di detail kan per usia dr sekarang. 

Masya Alloh beratnya tugas kita sebagai orang tua. Ga bisa main² dan ga boleh main² ini.

Semangat!

Comments