Melatih kemandirian anak

#tantangan 10 hari ke dua
#Level2
#KuliahBunSayIIP
#MelatihKemandirian

Bismillah...
Melatih kemandirian anak ini merupakan project saya secara pribadi dalam beberapa tahun terakhir ini untuk si sulung Hanif (6tahun) dan dzakii (3 tahun). Namun sebelum melangkah lebih jauh untuk ngerjain challenge’s kali ini, musti browsing dulu nih, buat nyamain persepsi kemandirian menurut saya dan kemandirian secara umum. Berikut ciri kemandirian menurut Yamin & Sabri ((2013:63) anak yang mandiri untuk ukuran anak usia dini terlihat dengan ciri-ciri:
1.    Dapat melakukan segala aktifitasnya secara sendiri meskipun tetap dengan pengawasan orang dewasa.
2.    Dapat membuat keputusan dan pilihan sesuai dengan pandangan, pandangan itu sendiri diperolehnya dari melihat perilaku atau perbuatan orang-orang disekitarnya.
3.    Dapat bersosialisasi dengan orang lain tanpa perlu ditemani orangtua
4.    Dapat mengontrol emosinya bahkan dapat berempati terhadap orang lain.

Dan secara umum, berdasarkan hasil browsing yang didapat indikator kemandirian anak usia dini dapat dilihat dari beberapa hal berikut, antara lain;
1.    Kemampuan fisik
2.    Percaya diri
3.    Bertanggung jawab
4.    Disiplin
5.    Pandai bergaul
6.    Saling berbagi
7.    Mengendalikan emosi

Okey...setelah se-frekuensi antara definisi dan indikator, let’s do the challenge’s

Sebenarnya saya tidak memberikan target khusus pada anak – anak, saya hanya melihat faktor kemandirian ini penting untuk bekal hidupnya kelak. Alhamdulillah saat ini pencapaiannya hanif menurut saya sudah cukup mandiri untuk anak seusianya, beberapa point kemandirian hanif yang ada saat ini;
1.         Thoharoh sendiri (mandi, sikat gigi, cebok mandiri) meski terkadang minta ditemani (di luar kamar mandi)
2.         Menaruh pakaian kotornya kedalam bak cucian kotor
3.         Memilih dan memakai bajunya sendiri
4.         Membereskan mainannya sendiri (meski terkadang masih harus diingatkan, namun terkadang secara sadar dia juga mau membereskan mainannya lagi sendiri sebelum tidur)
5.         Menentukan pelajaran/kegiatan apa yang ingin dia pelajari/lakukan hari ini
6.         Bisa mengambil dan makan/minum sendiri 
7.         Mampu mencuci piring/gelas makannya sendiri (minimal menaruhnya ke tempat cucian)
8.         Melipat baju/sarung
9.         Merapikan baju (didalam lemarinya)
10.     Dapat bersosialisasi, terutama dengan orang – orang yang sering ditemui (menjawab salam/pertanyaan maupun bertanya)
11.     Dapat menjadi penengah ketika terjadi pertikaian antar teman/saudara
12.     Mau mengalah terhadap saudara/temannya (meski terkadang dia harus menangis)
13.     Mau berbagi mainan/makanan kesukaannya (meskipun untuk saat – saat tertentu dia masih tidak mau berbagi)
14.  Disiplin dengan aturan yang telah disepakati (apabila lupa, dia mau menerima ketika diingatkan). Termasuk mau mengingatkan/menegur orang lain ketika melakukan kesalahan yang serupa
15. Cukup percaya diri atas karyanya dan pilihannya. Mampu memimpin/mengajari teman/saudaranya pada saat kegiatan belajar atau bermain

Sedangkan untuk dzakii...

Beberapa point di atas adakalanya dia mau melaksanakan secara mandiri 1 - 8, namun seringnya dia masih meminta bantuan atau minimal ditemani. Meskipun untuk point thoharoh dan makan sendiri saya tidak bisa melepaskannya secara penuh. Misal untuk mandi dan cebok, terkadang dengan inisiatifnya dia melakukannya sendiri  atau terkadang saya meminta dzakii untuk mandi cebok sendiri, namun diakhir sesi, saya akan mengulangi prosesnya memastikan apa yang dilakukannya sudah benar – benar bersih. Sedangkan untuk makan, saya lebih membebaskan anak – anak untuk kapan jam laparnya (umumnya anak – anak lapar pada waktunya) dan ketika dzakii sudah terlihat mulai malas/enggan untuk menghabiskan makanannya, baru saya akan menawarkan diri untuk menyuapinya memastikan asupan yang masuk sesuai untuk porsinya.

Untuk pengendalian emosi, beberapa minggu terakhir ini terjadi kemajuan yang bisa saya bilang cukup baik pada Dzakii. Dia sudah bisa mengutarakan keinginannya dan bersabar untuk menjelaskan ketika orang lain belum paham maksudnya, mau berbagi dan mengalah, mulai berkurang frekuensi tantrumnya.

Meninjau beberapa point yang saya sampaikan di atas, ada beberapa point yang sebenarnya anak sudah mau dan bisa, namun saya kurang konsisten dalam menerapkan aturan. Maka Untuk pekan pertama bulan ini saya ingin melatihkan konsistensi saya dalam melatih anak untuk mandiri dalam beberapa hal yang saya anggap saya sering tidak konsisten dalam penerapan aturannya. Dan pekan - pekan selanjutnya akan menyesuaikan tergantung dengan tabel perkembangan pada masing - masing anak - anak.









Comments